22 Jun 2011

Bedah Buku bersama Ustadz Abu Abdillah al Atsary tanggal 29 Juni 2011di Masjid al Istiqomah Karawang

Hadirilah...!!!

Bedah Buku
bersama:
Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa al-Atsary
(alumnus markaz Syaikh ibnu Utsaimin, Unaizah)

Sesion 1

"Bingkisan Istimewa Untuk Para Pencari Kebenaran"

waktu:
jam 09.00 s/d dzuhur

Sesion 2

"Bila Sakit Menyapa"

waktu:
ba'da ashar s/d maghrib

Hari / Tanggal:
Rabu, 29 Juni 2011
Tempat:
Masjid Al-Istiqomah
Perum Puri Kosambi 1
Duren, Klari, Karawang, Jawa Barat
(arah Telagasari)

GRATIS
UNTUK UMUM
IKHWAN & AKHWAT

Tim Kajian Ihyaussunnah
DKM Masjid al-Istiqomah


12 Jun 2011

Dauroh Syar'iyyah bersama Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali tanggal 18-19Juni 2011 di masjid al-Kautsar Karawang

Hadirilah...!!!

DAUROH SYAR'IYYAH
Mari sambut bulan Romadhon dengan bekal ilmu

bersama:
Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali, AM
(Mudir Ma'had as-Sunnah Pasuruan, Jawa Timur)

Tema:
Merajut Ukhuwah di Bulan Penuh Berkah

Pembahasan:
-Penentuan awal Romadhon
-Puasa seperti Puasa Rosulullah
صلی الله علیه وسلم
-Tarawih
-I'tikaf dan Lailatul Qodar
-Zakat
-Indahnya Berlebaran

انشاء الله
Hari / Tanggal:
Sabtu - Ahad
16 - 17 Rojab 1432 H
18 - 19 Juni 2011
Waktu:
jam 09.00 s/d selesai

Tempat:
Masjid Jami' al-Kautsar
Dusun Suka Mukti RT.12 / RW.07
Teluk Jambe Timur, Karawang
Jawa Barat

Informasi:
Abu Farros 081282334919
Abu Jiilaan 081906673783
Abu Abdillah 081513425439

GRATIS
UNTUK UMUM
MUSLIMIN & MUSLIMAT

11 Jun 2011

Tidak Merokok Karena Allah, No Smoking

Karya: Syaikh Muhammad Jamil Zainu


Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.

Berikut ini dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok :
Firman Allah:

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

"Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek." (QS. Al A'raf: 157)

Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?
Firman Allah:

وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

"Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran" (QS. Al Baqarah: 195)

Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.
Firman Allah:

وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ

"Dan janganlah kalian melakukan perbuatan bunuh diri" (QS. An Nisa: 29)

Padahal merokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.
Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman:

وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا

"Dan dosa keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut." (QS. Al Baqarah: 219)

Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih besar daripada manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.
Firman Allah: "Dan janganlah engkau bersikap boros, sesungguhnya orang yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara setan." (QS. Al Isra:26-27)

Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan menghambur-hamburkan harta benda.
Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: "Tidak ada makanan mereka kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak menyebabkan gemuk dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar." (QS. Al Ghasiyah:6-7)

Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan rasa lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain." (HR. Ahmad, shahih)

Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain serta menyia-nyiakan harta.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya Allah itu membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas, menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Padahal merokok termasuk membuang harta.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: ''Setiap (dosa) umatku dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat dosa." (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh pengampunan kecuali orang yang berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana para perokok yang merokok tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain untuk berbuat kemungkaran seperti mereka.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu tetangganya." (HR. Bukhari)

Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan tetangga terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Tidaklah dua telapak kaki seorang hamba bias bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya mengenai empat perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa ia gunakan ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan; untuk apa ia pergunakan tubuhnya." (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani dalam kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah Shahihan)

Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok yang haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain yang berada di dekatnya.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barang yang dalam jumlah besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam jumlah sedikit." (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)

Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat memabukkan, terutama untuk orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat perokok menghisap asap dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan sedikit mabuk. Hal ini telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan seorang perokok yang pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.
Sabda Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa makan bawang merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami dan hendaklah ia berdiam saja di rumahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus bagi perokok yang masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, "Jika rokok tidak haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci yang lain. Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum, tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?"

Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja. Sebagai jawaban kami katakan, "Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian hisap. Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!

Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam berikut ini:

"Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah jelas. Namun di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas. Kebanyakan orang tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa berhati-hati terhadap hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang tidak jelas, sungguh ia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia akan segera menggembala di daerah larangan tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)

NO SMOKING-Tidak Merokok Karena Allah, Media Hidayah, hlm47-54

re-Share: http://webmoslem.blogspot.com